Pages

Thursday 29 March 2012

Koreksi Seorang 'Penyeru'


Hakikatnya, seorang ‘penyeru’ itu mesti mencerminkan perkara yang diseru itu melalui sikap dan akhlaknya. Jika ‘penyeru’ itu mendakwa dia menyeru manusia ke jalan Allah (fi sabilillah), menyeru kepada Islam, Iman dan Ihsan serta menyeru kepada pemahaman dan pengamalan Islam secara menyeluruh (syumul), tetapi sikap serta akhlaknya di mata masyarakat amat jauh sekali daripada perkara yang diseru itu, inilah azab yang maha besar menimpa ‘penyeru’ tersebut! Jika ‘penyeru’ tersebut menyedari tentang ini, cepat-cepatlah ke mihrab memohon keampunan kepada Tuhan Sekalian Alam!

Mana mungkin seorang yang sering mencanang-canang tentang pentingnya memahami dan mengamalkan Islam, tetapi diri sendiri diabaikan, ibarat pepatah Melayu (yang diubah suai): bikin tak serupa cakap! Tidak gerunkah kita dengan firman Allah s.w.t? :   

“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab ? Maka tidakkah kamu berfikir?” (2:44)

“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah apabila kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (61:3)

Mustahil bagi seorang yang mendakwa dirinya ‘penyeru ke jalan Allah’ mengabaikan aspek pengislahan dirinya di samping menyeru orang lain untuk mengislahkan diri masing-masing!
Allah s.w.t berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak menderhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (66:6)

Rasulullah s.a.w pada awal seruannya secara terang-terangan di Makkah menyeru kepada masyarakat Mekah dengan seruan : “Anqizu anfusakum min an-nar..!” (Wahai kalian Quraisy, selamatkanlah diri kamu dari api neraka, wahai kalian Ka’ab, selamatkanlah diri kamu dari api neraka, demi Allah sesungguhnya aku tidak berkuasa menolong kamu dari azab Allah. Apa yang ada hanyalah hubungan Rahim yang boleh kutunaikan).

Seseorang yang sudah ada kesedaran dan cita-cita untuk menjadi ‘penyeru’ wajib mengambil teladan daripada bapa segala seruan, iaitu Nabi dan Rasul! Mari kita selak lembaran sirah Nabi-nabi dan Rasul-rasul terdahulu tanpa rasa muak dan jemu, kerana hakikatnya sejarah (sirah) itu untuk diteladani dan diambil ibrah bukan hanya dijadikan kisah di atas tilam atau untuk bermadah!

Mari kita renung hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid bin Harithah r.anhu : Aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda:

Akan didatangkan seorang lelaki pada hari kiamat kemudian dia dilemparkan ke dalam neraka dan terburailah isi perutnya di neraka sebagaimana seekor keldai yang berputar mengelilingi penggilingan (tepung). Maka berkumpullah para penduduk neraka di sekitarnya. Mereka bertanya, “Wahai fulan, apa yang terjadi padamu, bukankah dahulu kamu memerintahkan yang ma’ruf kepada kami dan melarang kami dari kemungkaran?”. Lelaki itu menjawab, “Benar! Dahulu aku memerintahkan kalian mengerjakan yang ma’ruf sedangkan aku tidak melakukannya. Dan aku melarang kalian dari kemungkaran namun aku justeru melakukannya.”
   

Nah, tak cukup lagi ke ancaman-ancaman yang dijanjikan oleh Allah s.w.t dan Rasulullah s.a.w?




------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Eh?


Mana mungkin orang yang tak terisi akan mampu mengisi!

Mana mungkin dianggap musleh jika diri sendiri tak pernah berusaha untuk jadi soleh!

Mana mungkin menegakkan daulah islamiyah di atas muka bumi jika tak mampu menegakkan daulah islamiyah di dalam diri!

Mana mungkin...mana mungkin…dan mana mungkin...!
------------------------------------------------------------------------------------------------------------


The best life is in the obedience on Allah..




Akhir sekali, marilah sama-sama kita tanamkan dalam diri kita prinsip yang digariskan oleh al-Imam as-Syahid Hasan al-Banna ini:

أصلح نفسك و ادع غيرك
‘Baikilah dirimu DAN serulah orang lain’


Ya Allah, bantulah kami dalam mengingati-Mu, mensyukuri nikmat-Mu, mengerjakan ketaatan kepada-Mu dan menyeru manusia ke jalan-Mu. Sesungguhnya tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan bantuan-Mu.

No comments:

Post a Comment